Minggu, 15 Maret 2009

ANAKKU di Era UASBN


ANAKKU di Era UASBN


Untuk anak-anakku terkasih,
Waktu terus berjalan, detik-detik menuju UASBN terus berlalu, berdetak seolah semakin cepat dan rapat. Detik-detik ini adalah saat menuju jurang, semuanya harus memasukinya, mau tidak mau, HARUS.
Sekilas terpikir, jelas, kita tidak merdeka lagi, tapi dibelenggu. Kepentingan sesaat yang bernama Ujian Nasional atau UASBN. Anak-anak kita adalah makhluk yang tak tahu dengan rumitnya tuntutan zaman, ketika para birokrat dihadapkan oleh target-target yang harus mereka capai, untuk sebuah idealisme.
Anak-anakku sesungguhnya engkau telah menjadi korban. Bapak Ibu Guru terpaksa berbuat seperti sapi perahan. Mereka berkata, “Engkau kini telah kelas enam atau sembilan atau duabelas, Nasibmu ada di sini, sayang….”
Sistem pendidikan dipertaruhkan di sini, semua berlomba, sibuk dengan TIM SUKSES Ujian Nasional atau UASBN. Tak peduli dengan kaidah-kaidah pendidikan yang seharusnya. Tapi itulah zaman, semua tetap harus dilakukan, DEMI NAMA BAIK, DEMI SESUAP NASI UNTUK MAKAN BESOK PAGI, seribu alasan untuk penghalalan segala cara.
Apalah gunanya ini semua ?
Seandainya semua kita bisa bersatu, bersama-sama menegakkan KEJUJURAN.
Semua berbuat apa adanya, realitas kondisi pendidikan Indonesia, apapun hasilnya kita sikapi dengan sikap positif, jika hasilnya BURUK, maka itulah adanya pendidikan Indonesia, terimalah, jangan gengsi, jangan malu, jangan takut.
Dari kenyataan itu kemudian kita benahi bersama, semua komponen pendidikan bersatu dengan niat yang tulus untuk memajukan bumi pertiwi melalui peningkatan kualitas pendidikan.
InsyaAllah, Tuhan pasti menolong setiap hambanya yang menginginkan kebaikan.

Rabu, 11 Maret 2009

JANGAN BERKATA SULIT

SULIT, masalah klasik yang dialami banyak orang.
Padahal sudah taqdir dasi sononya kalau setiap manusia mengalami kesulitan. Jadi kesulitan itu sesuatu yang biasa alias wajar. Jadi sulit itu memang ada secara alamiah, namuh hal itu adalah biasa. biasa dialami oleh setiap orang, biasa terjadi secara alamiah tanpa diminta sebelumnya.
Jadi buat apa berkata sulit lagi, karena itu adalah bagian dari hidup manusia sejak dilahirkan. Apalagi kemudian membuat seseorang manjadi patah semangat dan berhenti berbuat.
ada yang menganggap kesulitan itu sebuah tantangan, dan justru memicu pribadi seseorang untuk semakin maju dan berkembang. Ia menjadi sukses dan terkenal karena kemampuannya menyelesaikan masalah, yang bagi orang lain dianggap sebagai kesulitan.
Jadi hentikan berkata sulit!
Tidak ada kesulitan melainkan pasiti ada jalan keluar.
Jika saat ini kita merasa masih sulit, itu disebabkan kita belum mampu menemukan jurus ampuh untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.