Sabtu, 27 April 2013

Mengapa Ngobrol Sendiri ?

Mengapa Pidato Tidak Didengarkan?


Pernahkah kita temui saat ada orang berbicara, dalam kegiatan pidato, rapat, belajar di sekolah, dll. Pembicara berpidato di depan atau di panggung/ guru mengajar di depan kelas, tetapi pendengarnya tidak memperhatikan, ngobrol dengan teman sebelahnya, menggambar, mencoret-coret buku atau meja, bahkan ada yang ngantuk, atau sibuk sendiri dengan handphone. dll

Tentu ada yang salah dalam situasi demikian. Lantas siapakah yang sebenarnya perlu disalahkan? Selama ini yang kuat, yang besar, yang berkuasa, yang senior adalah pihak yang paling benar. Jarang sekali atau bahkan tak ada yang berani menyentuh pihak ini sebagai yang bersalah. Sebaliknya para siswa, pendengar, biasanya yang disalahkan, pendengar tidak tahu diri, dinasehati, diceramahi malah ribut sendiri. 

Padahal belum tentu pendengar yang bersalah.
Tidak tepat jika guru selalu menyalahkan murid-muridnya yang tidak memperhatikan pelajaran, dan selalu ribut di kelas.
Perlu diketahui bahwa,

Volume, kecepatan, dan kuat lemahnya suara dapat mempengaruhi sejauh mana kata-kata yang kita ucapkan dapat dimengerti orang lain. 

Kita akan sulit untuk meyakinkan orang lain dalam menyampaikan gagasan jika suara kita kurang keras, atau nada suaranya datar/ tidak menarik, dan sebagainya. 

Segala sesuatu yang kita sampaikan dengan bersemangat akan memberikan dampak berbeda dibandingkan bila kita menyampaikannya dengan lemah dan lesu. 

Pembicara yang lesu, tidak bergairah menyebabkan pendengar menjadi bosan dan tak bersemangat. Sebaliknya pembicara yang penuh gairah, bersemangat akan menyebarkan virus semangat pada pendengarnya. 

Kelesuan dan semangat bersifat menular pada orang lain.

Kamis, 25 April 2013

Gaya Belajar Visual, Auditory, Kinestetik



GAYA BELAJAR

Setiap anak memiliki perbedaan dalam cara penguasaan materi pelajaran. Anak tidak dapat dipaksakan untuk belajar dengan gaya belajar yang tidak sesuai dengan kondisinya. Masing-masing anak memiliki gaya belajar masing-masing.
Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).


     Ciri-ciri gaya belajar menurut Sufyan Ramadhy (2011) diantaranya: 

     1.    Type Visual
Lebih menitikberatkan pada ketajaman penglihatan.
# rapi dan teratur
# berbicara dengan cepat
# perencanaan jangka panjang yang baik
# teliti terhadap detail
# mementingkan penampilan
# pengeja yang baik
# lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
# mengingat dengan asosiasi visual
# biasanya tidak terganggu oleh keributan
# pembaca cepat dan tekun
# lebih suka membaca daripada dibacakan
# membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh
# mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon atau dalam rapat
# lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
# lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
# lebih suka seni lukis daripada musik
# sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
# lebih suka mengikuti ilistrasi dan membaca instruksi
# seringkali mengerti apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
# kadang kehilangan konsentrasi jika mereka ingin diperhatikan
# isyarat verbal, “Itu kelihatannya baik bagiku!”.

   2.      Type Auditory
Mengandalkan pendengaran untuk dapat mengerti dan memahami pembelajaran.
# sering berbicara sendiri saat bekerja
# sensitif terhadap keributan
# menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
# senang membaca dengan keras dan mendengarkan
# dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birana, dan warna suara
# merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
# berbicara dengan irama terpola
# lebih suka musik daripada seni rupa
# biasanya sebagai pembicara fasih
# belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada dilihat
# suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
# mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi
# lebih suka gurauaan lisan daripada membaca komik
# lebih suka meminta oang lain untuk mengatakan caranya
# isyarat vebal, “Itu kedengarannya baik bagiku!”

   3.      Type Kinestetik
Perlu menyentuh sesuatu untuk dapat mendapatkan informasi tertentu agar ia dapat mengingatnya.
# berbicara dengan perlahan
# menanggapi perhatian fisik
# menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
# berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain
# selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
# memiliki perkembangan awal otot-otot yang besar
# belajar melalui manupulasi dan praktik
# menghafal dengan cara berjalan-jalan serta menggerak-gerakkan kepala dan tangan
# menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
# banyak menggunakan isyarat tubuh
# tidak dapat duduk diam dalam waktu lama
# tidak dapat mengingat baik tentang geografi
# menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
# menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot
# kemungkinannya tulisannya jelek
# ingin melakukan segala sesuatu
# menyukai permainan yang menyibukkan
# isyarat verbal: “Ini rasanya baik untukku!”

Rabu, 24 April 2013

24 Ciri Orang KREATIF






24 CIRI KEPRIBADIAN KREATIF
Menurut Dedi Supriyadi
 
  1. Terbuka terhadap pengalaman baru
  2. Fleksibel dalam berpikir dan merespon
  3. Bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan
  4. Menghargai fantasi
  5. Tertarik pada kegiatan-kegiatan kreatif
  6. Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain
  7. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar
  8. Toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti
  9.  Mengambil resiko yang diperhitungkan
  10. Percaya diri dan mandiri
  11. Memiliki tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas
  12. Tekun dan tidak mudah bosan
  13.  Tidak kehabisan akal dalam memecahkan permasalahan
  14.  Kaya akan inisiatif
  15.   Peka terhadap situasi lingkungan 
  16.  Lebih berorientasi pada masa kini dan masa depan 
  17.  Memiliki citra diri yang positif dan stabilitas emosi 
  18.  Tertarik pada hal-hal yang bersifat abstrak, kompleks, holistik, dan mengandung teka-teki 
  19.  Memiliki gagasan orisinal 
  20.  Memiliki minat yang luas 
  21.  Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri
  22. Kritis terhadap pendapat orang lain 
  23. Senang mengajukan pertanyaan yang baik 
  24.  Memiliki kesadaran etik-moral dan estetika yang tinggi. 

Siapakah Orang Kreatif?

Ibarat menempuh perjalanan, orang berkepribadian kreatif tak akan pernah tersesat meskipun ia menempuh jalan berliku, ia selalu temukan jalan keluar dari setiap kesulitan.
Pribadi yang tidak kolot/ berpikir sempit, tetapi ia begitu terbuka terhadap hal baru, pribadinya tidak sensitif, alergi terhadap hal baru melainkan selalu menanggapi sehala sesuatu dengan positif. Ia adalah orang yang merdeka dalam pandangan dan pemikiran, dalam alam nyata maupun alam bawah sadar fantasinya. Setiap tindakannya mencerminkan kreatifitas, tidak basi, jadul, hal yang sudah biasa dilakukan orang lain
 
Ia sangat teguh dalam memegang pendirian, keyakinan akan kebenaran yang telah tertanam tak akan mudah dibelokkan. Meskipun demikian ia tidak senang memaksakan pendapat dan keyakinannya, namun justru bersifat toleran terhadap pandangan yang berbeda dari orang lain.
Semangat dalam belajar dan melaksanakan tugas adalah ciri utamanya. Kompetensinya sangat kuat, tindakannya senantiasa diperhitungkan, sehingga tidak ada ketakukan dan keragu-raguan dalam bertindak. Baginya tugas adalah amanat yang wajib ditunaikan dan dipertanggungjawabkan.
Ia adalah pribadi yang tekun, penuh kreatifitas, tak pernah ada jalan buntu melainkan pemecahan masalah yang tepat jitu. Ia kaya akan inisiatif pandangan baru, tidak sekedar meniru tindakan dan pemikiran orng lain.
 
Ia bukanlah pribadi yang acuh, egois dan mementingkan diri sendiri, melainkan kepekaan sosial yang menonjol. Keberadaannya sangat berharga dan dihargai orang lain di sekitarnya, jiwa sosialnya mendekatkan dirinya pada sifat empati dan simpati terhadap kehidupan sosial.
Pemikirannya luas memandang kehidupan kini dan memperhitungkan masa depannya. Ia memiliki gagasan dan minat yang luas dan terbuka. Tindakannya adalah tindakan yang bermanfaat, konstruktif bagi pengembangan diri dan lingkungannya.
Perilakunya senantiasa mengedepankan sikap positif, ia mampu mengendalikan emosinya, ia memiliki kesadaran moral etika dan estetika yang tinggi. Hal tersebut diwujudkan dalam tutur katanya yang sopan, menghargai pendapat orang lain, menghargai perbedaan pendapat, dan tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada orng lain
Kehadirannya begitu menghangatkan, keberadaannya begitu membahagiakan, tindakannya memberikan manfaat yang sangat signifikan, kepribadiannya menjadi teladan. Kepribadian kreatif yang dirindukan.

p.127