Setiap orang tua mendambakan memiliki anak-anak yang sholeh/sholehah.
Adalah tanggung jawab
kita untuk mendidik anak-anak kita dengan baik.
Namun perlu dipahami
bahwa anak-anak adalah persepsi dari kita.
Ibarat teknologi mereka
adalah mesin scanner tercanggih yang ada.
Mata mereka akan selalu
mengamati, telinga mereka akan selalu menyimak, dan pikiran mereka akan selalu
mencerna setiap hal yang dilakukan orang tuanya.
Mereka adalah peniru perilaku Bapak Ibunya.
Mengapa orang tuanya? Karena orang yang pertama dilihat adalah orang tuanya, orang terdekatnya adalah orang tuanya. Hari-harinya sejak dia lahir, anak-anak, sampai dewasa selalu berinteraksi dengan orang tuanya.
Jika mereka melihat kita memperlakukan orang lain dengan sopan, hal itu pula yang akan dilakukan oleh mereka saat dewasa kelak.
Kalau mendambakan anak yang mencintai masjid, rajin berjamaah misalnya, tentu saja bisa diajarkan dengan kebiasaan Bapaknya yang rajin berjamaah di masjid.
Orangtua yang bijak, akan selalu menyadari, setiap "BANGUNAN JIWA" yang disusun, adalah pondasi yang kekal buat masa depan anak-anak. Maka, susunlah BANGUNAN itu dengan bijak.
Untuk anak-anak kita,
untuk masa depan kita, untuk semuanya. Sebab, untuk mereka lah kita akan selalu
belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain, adalah sama halnya dengan tabungan
masa depan.
Anak sholeh dan sholehah
adalah investasi terbesar bagi orang tuanya di dunia sampai di akhirat.
Auwaladin sholihin yad’ulah
( anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya).
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar