Jumat, 06 November 2015

JANGAN TINGGALKAN SHALAT !


Ini Dosa yang 1.000 Kali Lebih Besar dari Berzina


Perilaku zina merupakan salah satu perbuatan dosa besar yang sangat dibenci Allah. Begitu banyak ayat dalam Alquran menjelaskan tentang hukuman yang akan diterima para pelakunya  baik saat di dunia maupun ketika di akhirat.

Jika dilakukan oleh orang yang belum menikah, maka pelaku zina harus dirajam di hadapan penduduk sebanyak seratus kali. Sementara bagi yang sudah menikah namun melakukan zina dengan yang bukan muhrimnya, maka hukumannya dirajam sampai mati.

Bahkan dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Nabi Musa as tidak memaafkan pelaku zina karena dianggap sangat hina. Ia mengusir wanita pelaku zina yang ingin bertaubat dan  meminta petunjuk darinya. Hal ini membuktikan bahwa zina merupakan dosa besar yang sulit diampuni.

Meski demikian besar ancaman dosa yang akan diterima oleh pelaku zina, namun ternyata ada dosa yang besarnya 1000 kali lebih besar dari dosa ini. Ancaman bagi pelaku dosa tersebut adalah hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat. Apakah dosa yang 1000 kali lebih besar dibanding zina? Berikut ulasannya.

Ternyata dosa yang sedemikian besar tersebut adalah dosa orang yang sengaja meninggalkan salat lima waktu. Salat merupakan kewajiban utama umat Islam yang menjadi pondasi dasar agama Allah ini. Meninggalkannya sama dengan meruntuhkan tiang agama dan membuat Allah SWT menjadi murka. Tidak hanya saat di dunia, hukuman bagi orang yang meninggalkan salat, di akhirat juga sangat pedih.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)

“Rasulullah SAW, diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (Riwayat Tabrani).

Dalam riwayat yang lain juga dijelaskan bagaiamana kejamnya siksaan bagi mereka yang meninggalkan shalat. Ibnu Abbas r.a. berkata Jika langit sudah terbuka, maka malaikat akan datang dengan membawa rantai sepanjang 7 hasta. Rantai ini akan digantungkan kepada orang yang tidak melaksanakan shalat. Kemudian dimasukkan dalam mulutnya dan akan keluar dari duburnya. Kemudian malaikat mengumumkan, “ini adalah balasan orang yang menyepelekan perintah Allah.” (Ibnu Abbas r.a).

Nisbah dosa yang diterima oleh orang yang meninggalkan shalat adalah antara lain adalah sebagai berikut:

Jika satu kali meninggalkan shalat subuh, maka hukumannya adalah masuk neraka selama 30 tahun, sedangkan satu hari di neraka sama dengan  60.000 tahun di dunia. Artinya satu kali tidak melaksanakan salat subuh, maka kita akan mendekam 60 ribu tahun di neraka.
Meninggalkan satu kali salat zuhur, sama dosanya dengan dosa membunuh  1.000 umat Islam
Dosa satu kali meninggalkan shalat ashar sama dengan dosa meruntuhkan Ka’bah
Dosa satu kali meninggalkan shalat maghrib sama dengan dosa berzina dengan ibunya (jika laki-laki) atau berzina dengan ayahnya (jika perempuan)
Satu kali meninggalkan shalat isya, tidak akan di-ridhoi oleh Allah untuk tinggal di Bumi dan akan didesak mencari bumi atau tempat hidup yang lain.
Semoga kita menjadi orang-orang yang senantiasa mendirikan salat, melaksanakannya tepat waktu, serta mampu mengajak keluarga lainnya untuk salat tepat waktu. Semoga saja tulisan ini bermanfaat dan terimakasih sudah membaca. (dream.co.id)

Rabu, 07 Oktober 2015

SUKSES




SEBERAPA BESAR YANG SUDAH KITA LAKUKAN ?



Semua orang ingin sukses dalam segala hal. Seorang pelajar/ mahasiswa ingin memperoleh nilai tinggi, ingin lulus dengan hasil memuaskan. Seorang pedagang menginginkan dagangannya laris manis dengan keuntungan besar. Seorang wirausahawan ingin bisnisnya lancar, semakin maju dan berkembang. Seorang pekerja, pegawai, atau karyawan ingin cepat naik pangkat sehingga gajinya pun semakin besar. Kesuksesan dalam karir menjadi tujuan setiap orang.
Kesuksesan bukan perkara yang mudah diperoleh. Sebagian orang dengan mudah mendapatkannya, namun sebagian lagi belum mendapat sesuai dengan yang diharapkan. Sudah bekerja keras hingga belasan jam sehari, namun penghasilan tak seberapa misalnya.
Hidup ini dihadapkan pada banyak pilihan, dan pada akhirnya kita harus dapat memilih salah satunya. Fokus pada satu pilihan itu penting. Tekuni satu saja pilihan terbaik yang paling diminati. Dengan ketekunan, dikelola secara serius dan maksimal akan mengantarkan seseorang pada keberhasilan.
Memilih itu tak mudah dan menekuni sesuatu juga jauh lebih sulit. Inilah perbedaan seseorang dengan lainnya yang menunjang kesuksesan seseorang. Sebagian orang butuh waktu yang lama untuk menentukan pilihan dalam karirnya, sementara orang yang tegas, berani, dan fokus dapat cepat menentukan pilihan hidup. Sebagian orang juga tidak maksimal dalam mengelola pilihan usahanya, kurang serius, dan tidak konsisten sehingga kegagalan yang didapat.
Tindakan apa yang sudah dilakukan untuk menunjang kesuksesan seseorang? Inilah yang perlu dijawab dengan sejujur-jujurnya. Setiap tindakan pasti ada resikonya. Tindakan yang besar tentu memiliki resiko yang besar pula. Disinilah diperlukan keberanian atau percaya diri.
Semakin besar kepercayaan diri seseorang maka semakin besar pula tindakan yang berani dilakukan. Ia menyukai tantangan dan tindakan yang tidak biasa dilakukan orang lain. Tindakannya cenderung luar biasa. Sedangkan orang yang kurang memiliki kepercayaan diri maka tindakannya cenderung biasa-biasa saja, hal-hal kecil, mudah, tidak istimewa, orang lain sudah banyak yang melakukannya. Tindakannya adalah yang minim resiko.
Silahkan anda memilih, ingin menjadi orang hebat atau biasa-biasa saja. Ingin mendapat penghasilan yang luar biasa atau seadanya saja. Yang pasti besar kecilnya tindakan yang kita lakukan akan berpengaruh pada hasil yang diperoleh.
Sikap percaya diri, fokus, ketekunan, dan  konsisten dalam bertindak sangat menentukan kesuksesan seseorang.

Selasa, 29 September 2015

MANTAN

 MANTAN ?

  


Kalau ada yang datang, akan ada pula yang pergi.
Ada kelahiran, ada pula kematian.
Ada pagi berganti senja, gelapnya malam
Itulah Sunatullah.

Hubungan pernikahan suami istri bisa berubah jadi MANTAN suami/istri karena perceraian.
Hubungan pacar antara sepasang kekasih bisa berubah jadi MANTAN karena mereka putus hubungan.
Hubungan antara atasan/Bos dengan karyawan bisa berakhir karena PHK atau pensiun.
Jabatan seseorang bisa hilang seketika karena mutasi, habis masa jabatan, pensiun, atau diberhentikan.

Mantan, oooh Mantan,
kadang ada yang sakit, stress/depresi, mencoba mempertahankan dengan berbagai cara, sampai kasasi pun ditempuh karena demi kehormatan katanya.
Mantan, oooh Mantan,
tapi lebih bijaksana menyikapinya sebagai bagian dari kehidupan, perjalanan karir seseorang. Kadang di atas kadang pula di bawah. Segala sesuatu itu ada masanya, dan tidak ada yang abadi selamanya. Sikap ini menjadikan gelar Mantan baginya bukan sebagai beban, cacat, aib, dan stigma negatif lainnya, melainkan sebagai sebuah gelar kehormatan bagi kedewasaannya. Semua diterima dengan lapang dada.

Pantaskah mengucilkan dan merendahkan Mantan? Oh, sungguh tidak. Biarlah kalaupun ada, sesungguhnya diapun akan mengalami masanya sebagai MANTAN, cepat atau lambat.


TAPI ADA YANG TAK PERNAH JADI MANTAN
Siapakah dia?
  1. Orang tua kita, mereka adalah pahlawan sejati yang tak pernah habis kasih sayangnya kepada anak-anaknya sampai kapanpun. Jangan pernah melupakannya, tapi berbuat baiklah pada mereka dengan cara apapun. Walaupun kita tahu, tak kan pernah mampu membalasnya.
  2. Guru kita, mereka pahlawan kita yang telah mengantarkan hidup kita menuju masa depan kita. Merekalah yang membimbing kita untuk membuka mata kita supaya melihat dunia, membuka telinga kita supaya mendengar kebajikan, membuka cakrawala berpikir kita sehingga kita bisa tahu, menjadi penemu, dan mampu memperbaiki diri sendiri serta sekitarnya. Kadang setelah dewasa sang MURID jauh lebih pintar dari gurunya, jauh lebih kaya dari gurunya, jauh lebih berkedudukan daripada gurunya. Tapi murid yang bermartabat akan selalu mengenang jasa gurunya, sampai kapanpun.
  3. Sahabat sejati, kau sahabatku untuk selamanya. Walau terpisah jauh oleh jarak dan waktu, tapi siapa yang bisa melupakannya. Sekian tahun tak bertemu, .... kau, .... ternyata ....kau. Itu saat yang paling membahagiaka. Kau sahabatku untuk selamanya.