Selasa, 16 Juli 2013

Apakah Orang Alim Tidak Akan Digoda Syaitan?

Apakah Orang Alim Tidak Akan Digoda Oleh Syaitan?




Mungkinkah orang dapat beribadah dengan khusyu’? Hatinya dapat tenang, tidak ada bisikan-bisikan yang mengganggu, tidak ada rasa was-was yang meresahkan dalam hatinya. Sebagian orang menjawab mungkin saja bagi orang alim, karena syaitan tidak akan bisa menggoda orang-orang alim, orang yang berilmu tinggi. Tetapi apakah benar demikian? Bahwa orang alim tidak akan digoda oleh syaitan, kalaupun digoda, syaitan tidak akan mampu menggoyahkannya.

Telah disebutkan bahwa syaitan telah bertekad bulat untuk menyesatkan manusia, sebagaimana disebutkan dalam Surah al-A’raf (7): 16-17 yang artinya:
Iblis berkata: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Dalam hadits  Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya setan (iblis) akan selalu duduk (menghalangi) manusia pada semua jalan (kebaikan yang akan ditempuhnya)”. HR Ahmad, an-Nasai dan Ibnu Hibban

Imam Ibnul-Qayyim berkata bahwa: “Tidak ada satu jalan kebaikan pun kecuali setan selalu menghadang untuk menghalangi orang yang ingin mengerjakannya.”

Iblis tidak mungkin berhenti menyesatkan manusia seluruhnya, semua kaum muslimin pastilah akan selalu digoda oleh syaitan, baik orang awam maupun orang dengan tingkatan keimanan tertinggi sekalipun, musuh baginya adalah godaan syaitan.

Ketika seseorang berkata bahwa “Saya dapat shalat dengan khusyu’, tenang, dan ibadahnya tidak diganggu oleh syaitan,” Hal ini patut dicurigai, benarkah demikian? Karena sesungguhnya syaitan tidak akan pernah sedikitpun berhenti menggoda manusia. Bisa jadi hal itu menunjukkan kuatnya kedudukan syaitan bersarang di dalam hatinya.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah membuat perumpamaan tentang seorang pencuri, manakah yang akan selalu diintai dan didatangi pencuri, rumah yang berisi harta/perhiasan melimpah ataukah rumah kosong yang tidak ada hartanya sedikitpun? Jawabnya tentu saja rumah pertama yang berisi harta melimpah. Adapun rumah yang kedua akan aman dari pencuri karena tidak ada hartanya. Bahkan bisa jadi rumah kosong tersebut dijadikan sarang bagi para pencuri.

Dari ilustrasi tersebut dapat diambil hikmah bahwa semakin tinggi kedudukan keimanan seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkatan syaitan dalam usahanya menggoda dan menjerumuskan manusia tersebut. Sedangkan orang dengan keimanan yang kosong maka syaitan tidak akan susah payah menggodanya, karena dengan sendirinya dia telah terjerumus dalam kesesatan.

Pepatah mengatakan bahwa semakin tinggi pohon, maka makin kencang angin yang menerjangnya. Dimanapun kedudukan kita, hendaknya senantiasa waspada akan derasnya tipu daya syaitan yang akan menyesatkan keimanan kita. Hanya Allahlah tempat berlindung, maka jangan pernah berhenti untuk senantiasa memohon perlindungan dari Allah terhadap godaan syaitan yang terkutuk.


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar