Jumat, 09 Desember 2011

Keutamaan Surat Al-Fatihah

KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH

Dari Abu Sa’id Ibnu Mu’ala r.a. dia berkata, “Rasullullah saw bersabda kepadaku “Sungguh akan aku ajarkan kepadamu sebuah surah yang paling agung dalam al-Qur’an, (yaitu surah) Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin... (surah al-Fatihah), inilah tujuh ayat yang (dibaca) berulang-ulang dan al-Qur’an yang agung yang diberikan (oleh Allah) kepadaku”. (HR. Al Bukhari no. 4204)

Hadits yang agung ini menunjukkan tingginya kedudukan surat al-Fatihah dan besarnya keutamaan orang yang membacanya, karena surat ini berisi inti kandungan seluruh al-Qur’an. Salah seorang ulama salaf berkata “Surah al Fatihah adalah rahasia (inti kandungan) al-Qur’an, dan rahasia (inti kandungan) al-Fatihah adalah ayat “Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan”.

Dalam hadits lain yang menerangkan keutamaan surah al-Fatihah, Rasulullah saw bersabda: “Allah tidak menurunkan dalam (kitab) Taurat maupun Injil yang seperti Ummul Qur’an (surah al-Fatihah)...”.

Beberapa faidah penting yang dapat kita ambil dari hadits ini:

ü Pengertian surat al-Fatihah sebagai surat yang paling agung dalam al-Qur'an adalah pahala membacanya lebih agung dibanding surat-surat lainnya.

ü Imam al-Qurtubi r.a. berkata: Surah al-Fatihah dikhususkan sebagai pembuka al-Qur'an dan mengandung semua ilmu (yang terdapat dalam) al-Qur'an, karena surah ini berisi pujian dan sanjungan kepada Allah swt., penetapan ibadah dan keikhlasan bagi-Nya (semata), permohonan hidayah kepada-Nya, pengakuan akan kelamahan (hamba) dalam bersyukur atas semua nikmat-Nya, pembahasan tentang hari kemudian, kesudahan (siksaan) bagi orang-orang yang mengingkari (hari Pembalasan), dan kandungan lain yang menunjukkan bahwa surah ini adalah yang paling agung.

ü Syaikh ‘Abdur Rahman as-Sa’di rahimahullah berkata: “Surat al-Fatihah ini meskipun ringkas, akan tetapi memuat kandungan yang tidak terdapat dalam surat-surat al-Qur'an lainnya. Surat ini mengandung tiga jenis tauhid: tauhid Rububiyah, tauhid Uluhiyyah, dan tauhid Asma wa Sifatillah. Juga mengandung penetapan kenabian Rasulullah saw. Balasan amal perbuatan manusia pada hari pembalasan dengan seadil-adilnya. Demikian juga, (mengandung) penetapan (iman kepada) takdir/ketetapan Allah, bantahan terhadap semua pelaku bid’ah dan pemahaman sesat, serta pemurnian keikhlasan dalam beragama kepada Allah semata dengan hanya beribadah dan memohon pertolongan kepada-Nya, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”.

ü Hadits ini adalah salah satu dalil yang menunjukkan bahwa al-Qur'an bertingkat-tingkat keutamaannya (satu ayat dengan ayat yang lain dan satu surat dengan surat yang lainnya), jika ditinjau dari segi isi dan kandungannya.

Sumber: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA., As-Sunnah no. 07 Thn. XV

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar