Minggu, 18 Desember 2011

Nasihat Imam Syafi'i

NASEHAT IMAM SYAFI’I Rahimahullah

òÅôÎøIøgBò¸ô»A òÅø¿ òOôÃòDò¯ øÉøI òOôR úfòZò¯ BõIøhò· òºòfôÄø§ óSôÍøfòZô»A òÆBò· AògøG : É÷¼»A ÉÀYi ûÏø¨ø¯Búr»A ò¾Bò³

Imam Syafi’i Rahimahullah berkata:

“Jika hadits sudah engkau ketahui dusta (palsu), kemudian engkau sampaikan (kepada orang lain), maka engkau termasuk para pendusta.”

(Dikutip Imam at-Tirmidzi Rahimahullah dalam Sunan at-Tirmidzi setelah hadits no. 2666)


"Setiap orang harus bermadzhab kepada Rasulullah saw. dan mengikutinya. Apapun pendapat yang aku katakan atau sesuatu yang aku katakan itu berasal dari Rasulullah saw. tetapi ternyata berlawanan dengan pendapatku, apa yang disabdakan oleh Rasulullah itulah yang menjadi pendapatku.” **

“Seluruh kaum muslimin telah bersepakat bahwa orang yang secara jelas telah mengetahui suatu Hadits dari Rasulullah saw. tidak halal meninggalkannya guna mengikuti pendapat seseorang.” **

“Bila Kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang berlainan dengan Hadits Rasulullah saw., peganglah Hadits Rasulullah itu dan tinggalkanlah pendapatku itu.” **

“Bila suatu Hadits itu shahih, itulah madzhabku.” **

“Bila suatu masalah ada Haditsnya yang sah dari Rasulullah saw. menurut kalian ahli Hadits, tetapi pendapatku menyalahinya, pasti aku mencabutnya, baik selama aku hidup maupun setelah aku mati.” **

“Bila kalian mengetahui aku mengatakan suatu pendapat yang ternyata menyalahi Hadits Nabi yang shahih, ketahuilah bahwa hal itu berarti pendapatku tidak berguna.” **

“Setiap perkataanku bila berlainan dengan riwayat yang shalih dari Nabi saw., Hadits Nabi saw. lebih utama dan kalian jangan bertaqlid kepadaku.” **

Setiap Hadits yang datang dari Nabi saw. berarti itulah pendapatku, sekalipun kalian tidak mendengarnya sendiri dari aku.” **

Sebaik-baik pengikut Imam Syafi’i adalah orang yang mau mempelajari riwayat beliau yang sebenarnya agar mengetahuinya, memperhatikan, dan mengamalkan ajaran-ajaran serta nasihat-nasihatnya yang mulia.

** Dikutip dari: Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Sifat Shalat Nabi: 57-66

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar