Selasa, 06 Desember 2011

Narkoba (5) Narkoba di Kalangan Pelajar

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar


Kalangan pelajar merupakan kalangan yang banyak menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Hal ini disadari oleh kenyataan bahwa masa ramaja adalah masa yang paling rentan dan mudah terpengaruh faktor eksternal, diantaranya teman sebaya dan lingkungannya.

Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di sekolah, penulis memberikan beberapa cara atau kiat yang dapat dilakukan. Cara-cara pencegahan itu antara lain :

1. Melaksanakan kegiatan belajar dengan baik dan tertib

Pelajar terkadang memanfaatkan jam-jam kosong di sekolah untuk menggunakan narkoba. Jam-jam kosong ini terjadi karena ada guru yang tidak masuk atau tidak ada tugas yang diberiga ditanya, sikapnya defensive orang terdekat korban narkoba dapat membantu mempercepatan pelajar, sebagaimana telah dikemukakkan untuk menggantikan jam kosong tersebut. Hal seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi. Baik guru maupun pelajar seharusnya memanfaatkan setiap jam balajar dengan efektif. Siswa juga dapat mengisi jam-jam kosong untuk kegiatan yang positif. Seperti memanfaatkan buku-buku di perpustakaan untuk menambah pengetahuan.

2. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang positif

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan di luar jam pelajaran yang dapat menambah pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan wawasan siswa. Namun berdasarkan pengalaman di atas, ada kalanya kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang negatif. Hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan berbagai cara, diantaranya pihak sekolah harus selektif dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler juga harus dibimbing oleh guru atau pembina yang berdedikasi atau ahli di bidangnya. Dengan adanya pengawasan dari pembina atau guru, diharapkan kegiatan tersebut memberikan nilai positif bagi siswa. Bila kegiatan ekstrakurikuler diserahkan sepenuhnya kepada siswa, dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh siswa seperti kasus yang telah diuraikan di atas.

3. Menciptakan suasana yang penuh keterbukaan dan semangat kekeluargaan

Pada dasarnya, guru adalah orang tua pelajar di sekolah. Oleh sebab itu di satu sisi seorang pelajar harus menghormati guru seperti ia menghormati orang tuanya dan guru juga harus menyayangi anaknya sendiri. Suasana yang penuh keterbukaan dan semangat kekeluargaan mutlak diperlukan karena sebagian besar pelajar yang menjadi pecandu narkoba disebabkan kurang perhatian dan kasih sayang, baik dari orang tuanya di rumah maupun para guru di sekolah.

4. Pemberian sangsi yang tegas dan mendidik terhadap siswa yang melanggar peraturan sekolah

Setiap pelanggaran pasti ada sangsinya. Namun perlu diperhatikan, pemberian sangsi harus didasarkan pada niat untuk memperbaiki tingkah laku anak, dari yang kurang baik menjadi baik. Oleh sebab itu harus diusahakan sangsi yang diberikan itu merupakan sangsi yang mendidik siswa supaya bertingkah laku baik. Namun, untuk kasus narkoba, pihak sekolah harus tegas dengan memberikan peringatan keras bahkan bila perlu anak itu dikeluarkan dari sekolah bila peringatan yang diberikan tidak diindahkan. Hal ini dilakukan agar siswa yang menjadi pecandu narkoba tidak memberi pengaruh buruk kepada kawan-kawannya yang lain.

5. Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan masyarakat sekitar

Dengan adanya hubungan yang baik ini, tingkah laku seorang anak baik di rumah maupun di sekolah dapat diamati dengan baik. Sehingga, bila seorang anak mulai menunjukkan gejala yang kurang baik, secepatnya diadakan perhatian atau peringatan terhadap anak atau pelajar tersebut. Begitu juga hubungan dengan masyarakat sekitar. Dengan adanya hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, diharapkan masyarakat memiliki perasaan memiliki terhadap sekolah tesebut sehingga ia secara moral merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan sekolah tersebut.

6. Membarikan perhatian khusus terhadap siswa yang memiliki kecenderungan menjadi pecandu narkoba

Siswa-siswa yang memiliki kecenderungan menjadi pecandu narkoba dapat dilihat dari aktifitas sehari-harinya, diantaranya adalah tingkah lakunya, teman-teman bermainnya, lingkungan tempat tinggalnya, dan hal-hal lain. Contohnya ialah seorang siswa yang mempunyai perasaan rendah diri cukup rentan untuk menjadi pecandu narkoba dengan alasan untuk menumbuhkan percaya dirinya. Oleh sebab itu pihak sekolah, melalui guru mata pelajaran, wali kelas, maupun guru Bimbingan Penyuluhan (BP/BK) dapat memberikan perhatian khusus terhadap pelajar yang memiliki kecenderungan tersebut. Dalam hal ini, perlu diingat bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar